Inriyanti Pakilaran – Kelas VI A
Pengalaman Pertama Menulis
Nama saya Inriyanti Pakilaran. Teman-teman dan bapak-ibu guru memanggilku dengan Inri. Saat ini saya berada di kelas VI A. Saya akan menceritakan pengalaman saya ketika mengikuti GSMB. Simak bersamaaa yukkk….
GSMB. Pertama dengar, saya tidak tahu tentang GSMB. Apa itu GSMB? Pertanyaan saya saat itu. Saya bertanya kepada pak guru pendamping saya, Pak Robert. Pak guru mengatakan itu singkatan dari Gerakan Sekolah Menulis Buku. Ketika mendengar tentang menulis, saya berpikir, “pak guru tidak salahkah pilih saya?” Saya tidak bisa membuat tulisan. Apalagi menulis buku. Tetapi saya penasaran dan ikuti saja, karena sudah dipilih oleh pak guru. Saya mungkin tidak jago dalam membuat sebuah tulisan apalagi sampai jadi sebuah buku yang bisa dilihat dan dibaca oleh semua orang. Saya seorang anak yang tidak pandai membuat cerita. Tetapi kadang saya bingung, kenapa orang lain bisa dan saya tidak? Dalam hati saya tanya, “Tuhan, memang saya bisa seperti mereka yang hebat-hebat menulis?” Mungkin terlalu memikirkan hal ini, akhrnya pada malam hari saya tidur dan bermimpi bertemu seseorang yang mengatakan, “anakku, kamu pasti bisa.” Saya sedikit bingung dengan peristiwa itu. Tetapi saya mulai percaya diri mengikuti kegiatan GSMB. Di situ saya lumayan gugup. Saya juga takut. Lalu saya berkata kepada pak guru saya, yaitu Pak Robert, “pak guru emang saya bisa?” Pak guru menjawab “Inri kamu bisa. Kamu harus percaya diri.” Mulai dari saat itu, saya menjadi sangat percaya diri. Saya mulai bangkit untuk mulai belajar membuat tulisan mengikuti GSMB. Saya selalu berusaha mencari topik yang pas dengan tema yang sudah diberikan. Saya menyerahkan tulisan pertama saya. Setelah dilihat oleh pak guru, tulisan saya dikembalikan untuk diperbaiki. Walaupun saya mengulang lagi untuk menulis yang kedua kalinya, tetapi saya tetap percaya bahwa dengan kedua kali ini saya pasti berhasil. Hasilnya luar biasa. Hari itu kami selesai ibadat pagi bersama. Anak-anak GSMB dipanggil maju. Di situ saya sudah mulai gugup. Saya dapat juara gak ya…… Tapi saya ingat kata Pak Robert, bahwa harus percaya diri. Saya pun turut maju. Kami lalu diberikan buku, Kumpulan tulisan kami. Di dalam buku itu banyak sekali cerita dari teman-teman saya. Saat foto bersama, saya diberikan sertifikat. Saya kaget dan berkata “hah…saya juara?” Selesai foto bersama saya sangat bahagia karena saya mendapatkan juara 3. Tulisan saya masuk dalam 10 karya terbaik di dalam buku itu. Saat itu saya merasa sangat bangga dengan hasil kreativitas saya sendiri. Sejak saat itu, saya mulai menyukai dan terus menulis.